Kapolres Intan Jaya dan PJ.Bupati Intan Jaya Terjun Langsung Amankan Konflik Antar Masyarakat di Intan Jaya
Intan Jaya, Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, S.IK, terjun langsung mengamankan konflik antar masyarakat yang terjadi di Kampung Kumbalagupa, Distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (24/10/2023).
Konflik yang terjadi ini antara gabungan masyarakat kampung Kumbalagupa-Bilogai dengan masyarakat kampung Pesiga-Puyagiya. Pemicu terjadinya konflik ini adalah karena belum adanya pembayaran denda atas meninggalnya saudari Pina Ulau (kampung Puyagiya) yang meninggal pada bulan Agustus 2023.
Diketahui pada pukul 08.00 s/d 10.00 WIT, terjadi saling panah antara gabungan masyarakat kampung Kumbalagupa-Bilogai dengan masyarakat kampung Pesiga-Puyagiya.
Pada pukul 10.15 s/d 12.15 WIT, Pj.Bupati Intan Jaya, Apolos bagau, ST, bersama Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, S.IK, serta Anggota DPRD Intan Jaya, Melianus Belau, Martinus Maiseni, mendatangi TKP untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dari hasil pertemuan, disepakati antara gabungan masyarakat kampung Kumbalagupa-Bilogai dengan masyarakat kampung Pesiga-Puyagiya sejumlah poin sebagai berikut :
-
Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya menanggung biaya perobatan masyarakat yang menjadi korban dalam pertikaian tersebut
-
Korban luka akibat Pertikaian tersebut akan dirujuk ke Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire, untuk mendapatkan penanganan lebih medis lebih lanjut
-
Kedua belah pihak sepakat akan menyelesaikan permasalah pembayaran denda adat atas meninggalnya sdri. Pina Ulau, yang pertemuannya akan dilakukan pada besok hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023 di Kantor Bupati
Akibat konflik ini, jumlah korban yang mengalami luka-luka sebagai berikut :
-
14 orang dari Kampung Kumbalagupa-Bilogai (dirujuk ke Timika)
-
9 orang dari Kampung Pesiga-Puyagiya (dirujuk ke Nabire)
Situasi disekitar wilayah Kampung Kumbalagupa, tampak Masyarakat masih berjaga dengan menggunakan Panah dan busur panah, namun secara umum masih dalam keadaan aman dan rawan terkendali.
Sebagai informasi, korban atas nama Pina Ulau meninggal dunia pada bulan Agustus 2023, setelah mendapat perawatan di RSUD Nabire, karena mengalami luka akibat hantaman benda tumpul di bagian Kepala.
Korban atas nama Pina Ulau diduga dipukul menggunakan batu oleh Pelaku (istri dari sdr.Nope Belau) karena merasa cemburu.
Dimungkinkan adanya oknum tertentu yang akan memanfaatkan pertikaian masyarakat tersebut untuk menciptakan kondisi situasi wilayah Kabupaten Intan Jaya khususnya Distrik Sugapa tidak kondusif.
Pihak keamanan sendiri melakukan patroli dan pengamanan pada kampung yang bertikai dan memperhatikan situasi wilayah kampung tersebut karena kampung Kumbalagupa merupakan jalur perlintasan KKB wilayah Intan Jaya.
Pihak keamanan juga memberi imbauan kamtibmas kepada masyarakat kabupaten Intan Jaya khususnya di Distrik Sugapa.
Pihak keamanan mendorong pemerintah kabupaten Intan Jaya untuk memaksimalkan peran dari Kepala Kampung dan Aparat Kampung untuk lebih pro aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat, sehingga permasalahan tersebut tidak menjadi besar dan mengakibatkan korban jiwa. Agar dalam menyelesaikan permasalah dimasyarakat hendaknya dapat melibatkan pihak Kepolisian, terutama permasalahan kriminal.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan