Intip Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur
25 Februari, 2024 20:34
INFO PAPUA, INFO PAPUA BARAT, INFO PAPUA BARAT DAYA, INFO PAPUA PEGUNUNGAN, INFO PAPUA SELATAN, INFO PAPUA TENGAH
No comments
Gresik, PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah melalui pembangunan smelter baru sebagaimana mandat dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Sebelumnya, smelter pertama dibangun di Jl. Raya Roomo No.224, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 1996 silam dan dikelola oleh PT. Smelting.
PT Smelting merupakan fasilitas smelter tembaga pertama di Indonesia yang dibangun di lahan seluas 28.5 Hektar dan dibangun bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi.
Kawasan PT. Smelting memiliki pabrik peleburan (smelting), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat (H2SO4). Hal itu dijelaskan Senior Manager Technical External Relation PT. Smelting, Bouman Tiroi Situmorang, kepada sejumlah awak media yang berkunjung ke PT. Smelting.
Adapun sumber bahan baku yang diolah di PT. Smelting yaitu konsentrat yang dimurnikan dan produk akhirnya dijual ke sejumlah negara diantaranya Malaysia, Thailand, Vietnam hingga China.
Didirikan pada tanggal 7 Februari 1996, proses pembangunan PT. Smelting dimulai pada Juli 1996. Mulai tahun 2009, PT. Smelting sudah mampu mengolah 1.3 juta ton konsentrat tembaga menjadi 300 ribu ton katoda tembaga setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam maupun luar negeri.
“Tembaga tadi yang masih bercampur dengan logam-logam lain dan masih 99.4% (anoda) kita murnikan menjadi tembaga 99.99% (katoda). Di dalam tembaga ini ada emas dan perak, itu masih dijual sebagai produk samping lumpur anoda yang kemudian dijual ke pabrik pemurnian emas dan perak”, kata Bouman Tiroi Situmorang, Kamis (22/02/2024).
Produk yang dihasilkan dari pengolahan konsentrat berupa katoda tembaga dengan berat sekitar 60 kg atau 110 kg per lembarnya. Katoda tembaga biasanya dipakai ke industri kawat kemudian dibungkus menjadi isolator atau kabel. Produk samping dari pengolahan konsentrat berupa terak tembaga, gipsum, tembaga telurida, asam sulfat dan lumpur anoda.
Smelter Baru PTFI
PT. Freeport Indonesia saat ini sedang mengembangkan smelter baru yang berlokasi di Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur yang 100 persen dimiliki oleh PTFI.
Rencananya, PTFI akan melakukan commisioning pada akhir Mei 2024, pengoperasian pada Mei 2024, dan operasi komersial pada akhir 2024.
Nantinya smelter baru PT Freeport Indonesia yang progress pembangunannya sudah mencapai 91% ini akan mengolah konsentrat tembaga menjadi 550 ribu ton katoda tembaga 99,99 persen per tahun.
Pemerintah memang mewajibkan seluruh perusahaan tambang untuk membuat smelter, sehingga hasil tambang yang dieskpor tidak lagi dalam bentuk mentah. Dengan adanya smelter maka nilai tambah mineral tambang akan meningkat, Indonesia juga yang untung.
[Nabire.Net]
Share on:
WhatsApp
Post Views: 3,472
Tinggalkan Balasan