Ini Pesan Bupati Nabire Dalam Kegiatan Dialog Kerukunan FKUB dan Tokoh Lintas Agama se-Papua Tengah
Nabire, Dalam rangka menciptakan situasi keamanan daerah melalui toleransi dan kerukunan umat beragama, maka bertempat di Aula Maranatha Malompo, Nabire, Papua Tengah, Selasa (18/07/2023), telah dilaksanakan dialog kerukunan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua dan Anggota FKUB kabupaten Nabire, Ketua dan Anggota FKUB kabupaten Mimika, Ketua FKUB Kabupaten Deiyai, Ketua dan Anggota FKUB kabupaten Puncak, Sekda Nabire mewakili Bupati Nabire, Kepala Kesbangpol Provinsi Papua Tengah, Kepala Kesbangpol Mimika, Kepala Kantor Kemenag Nabire, Kepala Kantor Kemenag Dogiyai, Kapolres Nabire, para Tokoh Agama dan tamu undangan.
Acara diawali laporan Ketua Panitia, Pdt. Rowi Radja, S.Th, dilanjutkan sambutan Bupati Nabire yang dibacakan oleh Sekda Nabire, Piter Erari SE M.Si.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Nabire mengatakan, salah satu cara yang perlu kita lakukan dalam rangka kewaspadaan dan mencegah konflik adalah dengan membangun kesadaran untuk selalu memberikan sikap waspada serta menjaga saling pengertian antar pemilik agama di masyarakat dan tetap menjaga persatuan sebagai suatu bangsa.
Kehidupan beragama di kabupaten Nabire saat ini dalam suasana yang sangat kondusif, ini semua karena para Tokoh dan Pemuka Agama dan Majelis Agama dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada umatnya agar setiap pemilik agama, menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, agar tumbuh rasa persaudaraan diantara sesama.
Lanjut kata Bupati Nabire dalam sambutan tertulisnya, “melalui forum ini, saya mengajak seluruh komponen masyarakat selalu menghilangkan rasa curiga antara satu dengan yang lain, serta dapat hidup di tengah-tengah masyarakat yang berbeda agama secara berdampingan dalam suatu keadaan yang rukun. Dengan kerukunan kita dapat mengatasi semua permasalahan secara arif, “, kata Bupati Nabire.
Dikatakan Bupati Nabire, tahun ini merupakan masa-masa persiapan menjelang pesta demokrasi serentak di tahun 2024. hendaknya Pemuka Agama, Tokoh Agama dan Majelis Agama untuk menjaga suasana yang sejuk dan aman untuk mensukseskan pemilu 2024 sehingga kabupaten Nabire, Papua Tengah, dalam suasana kondusif dan aman.
“Semoga kebersamaan kita dapat menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan serta nilai toleransi antar umat beragama”, tutup Sekda saat membaca sambutan tertulis Bupati Nabire.
Acara ditutup dengan doa berantai lintas agama yang dipimpin oleh masing-masing Tokoh Agama sebagai berikut :
-
Katolik : Pastor Yohanis Agus Setiyono, SJ
-
Islam : H.Nuryadi, S.Pd., M.MPd
-
Hindu : I Putu Gita, S.Ag., MM
-
Buddha : Suirianto
-
Kristen : Pdt. Dominggus Situru, M.Pd
Adapun materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan ini diantaranya sebagai berikut :
1. Peran FKUB Mimika dalam menciptakan toleransi dan kerukunan umat beragama di Mimika (Nara Sumber : Ketua FKUB Mimika)
2. Kebijakan pemerintah daerah Mimika dalam membina kerukunan umat beragama di Mimika (Nara Sumber : Kaban Kesbangpol Mimika)
3. Penguatan institusi dan SDM FKUB Nabire (Nara Sumber : Ketua FKUB Nabire)
4. Kebijakan Pemda Nabire dalam membina kerukunan umat beragama di Nabire (Nara Sumber : Bupati Kabupaten Nabire diwakili Sekda)
5. Moderasi beragama (Nara Sumber : Kepala Kemenag Nabire)
6. Pembentukan Provinsi Papua Tengah dalam rangka memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat (Nara Sumber : Kaban Kesbangpol Provinsi Papua Tengah)
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]
Tinggalkan Balasan