Gubernur Papua Barat Temui Menpan-RB, Penerimaan CPNS Papua Barat Dilaksanakan Juli 2018, Prioritaskan Orang Asli Papua
(Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan)
Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan terus berupaya memperjuangkan nasib 1.283 honorer daerah agar dapat diangkat menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara). Pekan lalu, gubernur didampingi Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Drs Yustus Meidodga, kembali bertemu Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur di Jakarta.
Dominggus Mandacan menuturkan, ada kabar baik yang disampaikan Menpan dan RB. Pemerintah pusat akan menyediakan alokasi agar honorer yang berusia di bawah 35 tahun untuk mengikuti tes seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil). Sedangkan honorer berusia di atas 35 tahun akan diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) alias pekerja kontrak.
“Honorer banyak 1.283 ini akan dijadikan dua kelompok. Yang berusia 35 ke atas akan dapat formasi P3K, sedangkan yang umurnya di bawah 35 tahun akan dilakukan seleksi untuk menentukan rangking,” tutur Gubernur usai menghadiri pemusnahan miras yang dilakukan Kodam XVIII/Kasuari, Selasa (22/5) kemarin.
Gubernur membeberkan, dari 1.283 honorer pemprov Papua Barat, sekitar 500 orang sudah berusia lebih dari 35 tahun, sedangkan 700 honorer berusia di bawah 35 tahun. Pegawai kontrak (P3K) menurut Gubernur, juga berstatus ASN. Hanya gaji pegawai kontrak ini bersumber dari APBD.
“P3K juga ASN, hanya diatur dengan perjanjian kontrak,” jelasnya.
Dikatakan Gubernur, seleksi CPNS bagi 1.283 honorer daerah akan dilaksanakan pada Juli 2018. Sehingga diminta kepada honorer yang berusia di bawah 35 tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi tes.
“Tes ini hanya untuk menentukan rangking, juga menjadi pedoman penempatan di OPD,” tuturnya.
Pada pertemuan ini juga lanjut Gubernur, Menpan RB menyampaikan bahwa pada Juli pemerintah akan membuka lowongan CPNS umum. Pemprov Papua Barat punya formasi tahun 2014 akan diaktifkan kembali tahun 2018, serta formasi 2018. Selain Pemprov Papua Barat, ada kabupaten yang juga mendapatkan formasi seperti Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak.
“Formasi tahun 2014 yang belum dilaksanakan akan direalisasikan tahun 2018 ini, juga ada formasi tahun 2018,” tuturnya.
Gubernur menuturkan, formasi CPNS umum akan memprioritaskan putra asli Papua dengan pesertase 60 persen, sedangkan 40 persen bagi pelamar non Papua. “Seleksi formasi umum ini dilaksanakan bersamaan dengan formasi khusus honorer,” tuturnya.
Terpisah, Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Prov Papua Barat Drs Yustus Meidodga mengatakan, tahun ini 2018 ini pemerintah pusat akan mengaktifkan kembali formasi CPNS tahun 2014 yang belum dilaksanakan. Kuota formasi CPNS 2014 Provinsi Papua Barat yang akan diaktifkan tahun ini untuk sebanyak 231.
(RS/LM)
Share on:
WhatsApp
Post Views: 1,013
Tinggalkan Balasan