Freeport Berkarya Lebih dari Setengah Abad untuk Indonesia

Freeport Berkarya Lebih dari Setengah Abad untuk Indonesia/Dok.PTFI)

Mimika, Freeport Indonesia merupakan afiliasi langsung dari Freeport-Mc Moran yang berasal dari Amerika Serikat yang melakukan penambangan di Indonesia. Praktik yang dilakukan Freeport di Indonesia adalah praktik penambangan dari berbagai sumber daya alam, seperti tembaga, emas, dan perak. Operasi Freeport di Indonesia ini dilakukan di Mimika, Papua, Indonesia.

Freeport masuk ke Indonesia bermula dari adanya UU Nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal yang dikeluarkan oleh Soeharto. Pada bulan April 1967, berbekal UU yang baru disahkan tersebut, Freeport berhasil masuk ke Indonesia. Penandatangan kontrak karya selama 30 tahun antara pemerintah Indonesia dan Freeport menjadi awal dari sejarah panjang Freeport di Indonesia.

Ekspedisi Freeport dilakukan sejak 1963 oleh Forbes Wilson dan Del Flint untuk menemukan kembali ertsberg di Papua. Hingga pada akhirnya di tahun 1967 dilakukan Penandatangan Kontrak Karya (KK) 1 yang merupakan salah satu pionir PMA pertama untuk jangka waktu 30 tahun setelah beroperasi. Pada 1972 Freeport Indonesia memulai produksi penambangan dan pengolahan bijih. Pengapalan konsentrat dilakukan pada tahun berikutnya.

Kontribusi PTFI Untuk Indonesia

Dalam usianya yang sudah setengah abad lebih, Freeport Indonesia memberi kontribusi besar bagi Indonesia. Kontribusi untuk pemerintah kabupaten dan provinsi senilai Rp 9 triliun dalam bentuk langsung, royalti dan pajak daerah. Kontribusi PTFI ke negara juga terus meningkat. Dalam tiga tahun terakhir, PTFI mampu menyumbang sekitar Rp125 triliun ke kas negara.

Tidak hanya itu, Freeport Indonesia juga merinci bahwa pihaknya telah melakukan pembayaran tidak langsung seperti pembelian dalam negeri, gaji karyawan, pengembangan masyarakat dan pembangunan daerah yang mencapai 64,9 miliar dolar AS atau tembus hingga Rp1.000 triliun.

Hingga 2024, PTFI telah menanamkan investasi hingga 3,29 miliar dolar AS atau setara Rp49,5 triliun per akhir Februari 2024. Menurut keterangan Presdir PTFI, Tony Wenas, di tahun 2023 ada investasi sosial yang dilakukan hampir Rp 2 triliun dan bakal dilakukan hingga operasi penambangan ini selesai atau bisa saja diperpanjang sampai 2061 selama cadangan masih ada.

Adapun perusahaan tersebut telah menyerap sekitar 30.122 pekerja langsung dan kontraktor di perusahaan, di mana Freeport menyebut pihaknya terus melipatgandakan tenaga kerja asal Papua di posisi manajemen strategis.

Selain itu, PT Freeport Indonesia juga telah menyumbangkan dana sebesar 2,1 miliar dolar AS (Rp33,21 triliun) untuk pengembangan masyarakat selama periode yang sama. Kontribusi ini mencakup berbagai program seperti layanan kesehatan gratis, beasiswa, bantuan infrastruktur pendidikan, pembangunan rumah sakit, dan fasilitas sosial lainnya.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, sendiri menekankan bahwa perusahaan mereka terus memprioritaskan pembelian jasa dalam negeri senilai 2,4 miliar dolar AS atau mencapai 90 persen, dan membeli barang dalam negeri mencapai 77 persen dengan nilai 1,6 miliar dolar AS.

Dalam usianya yang sudah setengah abad lebih, kekuatan PTFI menurut Tony adalah keberagaman. Bukan hanya karyawan dalam negeri, bangsa asing pun banyak bekerja di PTFI.

Kontribusi Freeport di Bidang Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur dan Pengembangan Ekonomi

PT Freeport Indonesia memiliki program Corporate Sosial Responsbility (CSR) sebagai bentuk suatu tanggung jawab dan kontribusi dari perusahaan yang diperuntukkan untuk lingkungan sekitar atau masyarakat umum.

Sejauh ini, PT Freeport Indonesia menjalankan program CSR di Papua sebagai bentuk kontribusi Freeport untuk masyarakat dengan fokus pada kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pengembangan ekonomi setempat. Dimana program CSR yang dijalani berperan besar dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Beberapa tahun terakhir ini PT Freeport Indonesia gencar mencanangkan program Posyandu Anak Sekolah (PPAS). Ide untuk mempromosikan posyandu di kalangan siswa ini muncul dari pemikiran bahwa anak-anak justru bisa menjadi pelopor hidup sehat bagi keluarganya.

Tidak hanya itu saja, saat ini PT Freeport Indonesia terbilang cukup aktif dalam forum kemitraan TBC (Tuberculosis) tingkat nasional melalui Forum STOP TB Partnership Indonesia (FSTPI). Adalah forum yang menjadi wadah pemersatu dan koordinasi para pihak, khususnya sektor swasta untuk membantu pemerintah dalam mencapai target capaian TB nasional yang telah ditetapkan dan berdiri sejak tahun 2013.

Kontribusi lain yang bisa dilihat dari program CSR PT Freeport Indonesia di bidang kesehatan adalah bentuk kerja sama dengan ‘Timika Malaria Control Center’ yakni dengan pelayanan masyarakat untuk menanggulangi penyakit malaria. Seperti indoor residul spraying, pembagian kelambu, deteksi kasus aktif, serta edukasi bagi masyarakat. Dan program ini cukup memberikan hasil signifikan dengan penurunan kasus malaria yang di derita warga.

Berkaca dari kondisi lapangan di Papua, dimana masih begitu minim dan terbatas fasilitas serta pelayanan kesehatan, mendorong PTFI (PT Freeport Indonesia) dan LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro) bersama mitra lainnya membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) di dataran Tinggi, serta beberapa klinik untuk membantu meningkatkan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Disamping itu, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, PTFI dan LPMAK mensponsori beberapa klinik yang ada di Mimika. Termasuk dengan adanya Klinik Terapung yang membuka akses kesehatan kepada masyarakat Papua untuk layanan pemeriksaan kesehatan, pengobatan umum dan spesialistik, pelayanan rujukan terbatas, pemeriksaan laboratorium penunjang, pelatihan petugas medik, serta kerap kali membantu pengiriman logistik medis.

Presiden Jokowi Optimis Indonesia Segera Kuasai 61% Saham Freeport

Presiden Joko Widodo menegaskan PT Freeport Indonesia kini sudah dikuasai oleh Indonesia, bukan lagi milik Amerika Serikat (AS). Pemerintah berencana menambah kepemilikan saham di Freeport sebesar 10%. Jadi, Indonesia nantinya total menguasai 61% saham. Saat ini, Indonesia memiliki 51% saham di perusahaan tambang emas dan tembaga itu.

“Freeport misalnya dulu saham hanya 9% kita ambil alih, kita negosiasi, sekarang 51%. Artinya Freeport itu bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia! Ini sudah jadi Indonesia! Sebentar lagi akan kita tambah jadi 61%,” papar Jokowi dalam Kongres Hikmahbudhi XII di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).

Dengan kepemilikan saham 51%, Jokowi berujar, 70% pendapatan Freeport masuk ke kantong negara. Bila saham ditambah hingga 61%, mungkin 80% pendapatan Freeport masuk ke kantong negara.

“Sekarang pendapatan Freeport 70% ini masuk ke negara, 70%. Begitu kita naik lagi ke 61% nantinya, maka 80% (pendapatan) masuk ke negara. Ini lah prosesnya untuk dapatkan hal itu tantangannya besar tidak mudah, butuh nyali dan keberanian,” kata Jokowi.

Puncak Perayaan HUT PT Freeport Indonesia ke-57

PT Freeport Indonesia (PTFI) berusia 57 tahun pada Minggu (7/4/2024). Puncak perayaannya digelar di Sport Hall Tembagapura.

(Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas)

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan maksud tema setiap HUT PTFI. Tahun 2023 tema HUT PTFI yakni ‘Kita Satu’ dan tahun sebelumnya bertema, ‘Rumah Kita’.

“Tahun ini tema kita adalah Berkarya untuk Indonesia. Jadi kalau kita rangkaian dari dua tahun yang lalu, menjadi dari rumah kita, kita bersatu dan berkarya untuk Indonesia,” ujar Tony Wenas.

Selamat ulang tahun ke-57 PT Freeport Indonesia. Teruslah Berkarya untuk Indonesia!

[Nabire.Net]



One Response to Freeport Berkarya Lebih dari Setengah Abad untuk Indonesia

  1. 𝘚𝘒𝘯𝘨𝘒𝘡 𝘣𝘒𝘨𝘢𝘴

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *