Elemen Masyarakat di Nabire Deklarasi Damai Usai Konflik

(Elemen Masyarakat di Nabire Deklarasi Damai Usai Konflik)

Nabire – Bertempat di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire, telah dilaksanakan pertemuan antara pihak suku Mee dan suku Moni yang difasilitasi oleh Polres Nabire, Pemprov Papua Tengah dan Pemda Nabire, Senin (29/04/2024).

Hadir dalam pertemuan ini Kapolres dan Wakapolres Nabire, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Otsus Provinsi Papua Tengah, Kadinsos Papua Tengah, Kasat Pol PP Papua Tengah, Kasat Pol PP Nabire, MRP dan pihak suku Mee dan pihak suku Moni.

Dalam pertemuan ini disepakati beberapa poin penting untuk menyelesaikan permasalahan kedua belah pihak.

Berikut pernyataan sikap dari pihak suku Mee dan pihak suku Moni :

1. Pertikaian antara suku Mee dan suku Moni adalah permasalahan oknum dan keluarga. Kami kedua belah pihak telah sepakat dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai.

2. Kami kedua belah pihak berkomitmen tidak akan mengulangi melakukan aksi saling serang dan aksi massa lainny. Apabila ada pihak yang melanggara komitmen ini maka akan dikenakan sanksi hukum yang berlaku di NKRI.

3. Kami kedua belah pihak bersepakat bahwa apabila ada oknum masyarakat suku Mee maupun suku Moni yang melakukan aksi pemalakan di ruas jalan Trans Nabire-Paniai, untuk diproses hukum oleh pihak kepolisian sesuai perundang-undangan yang berlaku.

4. Hasil rapat berdasarkan usulan masyarakat :

a.Perlu melakukan deklarasi bersama kedua belah pihak menuju perdamaian

b. Membuat perda miras antara Pemda Nabire dan Pemprov Papua Tengah

c. Perlu membangun pos penjagaan keamanan di kampung Gerbang Sadu

d. Perlu adanya pembukaan jalan alternatif

e.Perlu menempel kesepakatan bersama tersebut di tempat umum agar masyarakat mengetahui

f. Bakar batu makan bersama oleh kedua kelompok tanda perdamaian

5. Kami berjanji akan menjaga kamtibmas tetap aman, damai dan kondusif di wilayah kabupaten Nabire

[Nabire.Net/Sitti Hawa]


One Response to Elemen Masyarakat di Nabire Deklarasi Damai Usai Konflik

  1. didikprasetyo berkata:

    Antar suku di Papua harusnya saling menghormati, setiap ada permasalahan harusnya dibicarakan,n musyawarah kan antar kepala suku, sehingga tdk timbul perkelahian. Sehingga daerah Nabire dan sekitar nya akan kondusif, dan berdampak laju pembangunan tdk terganggu keamanannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *