Tolak Penempatan Pasien Covid-19 di Kampungnya, Warga Waharia Gelar Aksi Demo

Nabire – Warga kampung Waharia, Distrik Teluk Kimi, kabupaten Nabire, hari ini melakukan aksi demo, menolak penempatan pasien covid-19 di salah satu pondok pesantren yang berada di kampung Waharia Atas, Distrik Teluk Kimi Nabire.
Aksi demo dilakukan di jalan poros waharia bawah, rabu pagi (13/05). Dalam aksi tersebut, warga menolak kehadiran pasien covid-19 di kampung Waharia Atas.
Menurut warga, pasien covid-19 terlihat sering keluar masuk tempat karantina tanpa pengawasan yang tegas, sehingga dikhawatirkan beresiko menularkan covid-19 kepada warga.
Sebagai pintu masuk bagi 5 kampung lainnya yang ada di Distrik Teluk Kimi, warga Waharia dengan tegas menolak lokasi karantina bagi pasien covid-19 di kampung Waharia Atas.
Nabire.Net mencoba menanyakan informasi lebih lengkap kepada Kapolres Nabire, AKBP Sonny Nugroho, S.IK. Kapolres membenarkan bahwa ada aksi demo tersebut.
Dijelaskan Kapolres, hal tersebut saat ini masih diselesaikan oleh Sekda didampingi Kapolsek Nabire Kota dengan warga kampung Waharia, untuk dicarikan solusi yang terbaik bagi warga kampung Waharia.
Sementara itu, Nabire.Net mencoba menghubungi Kepala Kampung Waharia, Welem Hey, namun saat dihubungi, nomor kontak Kepala Kampung tidak aktif.
Aksi penolakan warga kampung Waharia sudah bergulir sejak awal bulan Mei lalu yang ditandangani oleh Kepala Kampung dan aparat pemerintah kampung, Bamuskam serta Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama hingga Ketua-Ketua RT.

Hal itu terlihat dari munculnya Surat Keputusan Bersama Pemerintah Kampung Waharia tertanggal 5 Mei 2020, tentang Penolakan Penempatan Lokasi Karantina Pasien Covid-19 di Pesantren Waharia Atas.
[Nabire.Net]


Suliadi
Pasien COVID 19 yg harus karantina mandiri maupun yg di karantina secara paksa kalo masih tetap memband dan berinteraksi dg masyarakat lain secara sadar dan sengaja tdk mau patuh harus di beri sangsi hukum. Karena telah membahayakan masyarakat NABIRE