Tolak Lokasi Tanah Gereja Ebenhaezer Di Pasar Sore Nabarua Dijadikan Lokasi Pembuangan Sampah Sementara, Pihak Gereja Akan Pagari Lokasi & Minta Pemkab Nabire Cari Lokasi Lain

Persoalan sampah di Pasar Sore KPR Nabarua Nabire, sering menjadi sorotan warga Nabire baik warga yang berkunjung di Pasar Sore, para penjual di Pasar Sore, atau warga yang tinggal dekat dengan lokasi pembuangan sampah tersebut. Bukan saja di Pasar Sore KPR Nabarua, namun di sejumlah tempat di Nabire hal yang sama bisa dijumpai.

Salah satu pihak yang menyoroti persoalan ini adalah Gereja Kingmi Ebenhaezer Tapioka yang berada tidak jauh dari lokasi tempat pembuangan sampah di Pasar Sore KPR Nabarua, dan tanahnya dijadikan lokasi pembuangan sampah.

Walaupun sampah di lokasi tersebut sudah dibersihkan beberapa hari lalu, namun dikhawatirkan hal itu tidak berlangsung lama.

Oleh karena itu pihak Gereja Kingmi Ebenhaezer Tapioka dengan tegas menolak tanah milik gereja di dekat Pasar Sore KPR Nabarua dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.

Hal tersebut dikatakan Pdt. Marthen Pakage dari Gereja Kingmi Ebenhaezer Tapioka yang mengecam keberadaan tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Sore KPR Nabarua.

“Kami pihak gereja akan menarik kembali tanah ini karena tanah ini milik gereja atas nama Pdt. BW Sumilat yang anaknya sekarang menjadi Wakil Gembala Sidang di Jemaat kami,” kata Pdt. Marthen Pakage.

Pdt. Marthen juga meminta kepada pemerintah daerah agar segera cari lokasi lain untuk dijadikan Tempat Pembuangan Sampah sementara.

“Lokasi tanah ini milik gereja karena tidak mungkin diambil di sudut karena ada tikungan tajam sehingga jalan ini diambil di tengah lokasi tanah milik gereja. Dan tanah ini tidak pernah kami ijinkan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah sementara kepada siapapun atau dijual kepada siapapun, jadi kalau ada yang merasa dirugikan oknum tertentu akan keberadaan tanah tersebut silahkan berurusan dengan oknum tersebut, karena gereja tidak pernah mengijinkan tanah tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah sementara, dan tanah itu hanya digunakan untuk kepentingan gereja”, tegas Pdt. Marthen Pakage.

Seperti diketahui bahwa Pasar Sore KPR Nabarua Nabire menjadi salah satu lokasi tempat pembuangan sampah sementara di Nabire selain di Pasar Kalibobo Nabire dan Pasar Karang Tumaritis. Namun pengelolaan tempat pembuangan sampah yang tidak rutin diangkut menyebabkan seringnya sampah di lokasi-lokasi tersebut menjadi bertumpuk dan menganggu kenyamanan warga. Hal ini disebabkan belum adanya Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Nabire.

[Nabire.Net/Ones.Yobee]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *