Polres Paniai Sudah Siap Amankan Jalannya Pemilu Di Paniai, Deiyai Dan Intan Jaya

Pengamanan Pemilihan Umum April 2014 di wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Intan Jaya, akan berada dibawah kendali Kepolisian Resort Paniai.

“Untuk pengamanan dalam rangka pelaksanaan Pileg dan Pilpres nanti, kami sudah awali dengan gelar pasukan pada Kamis, 6 Februari 2014 lalu,” kata Kapolres Paniai, AKBP Semmy Ronny TH Abaa, Sabtu (8/2) sore.

Apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2014 dilakukan di halaman Polres Paniai, lanjut Ronny, dihadiri Bupati Paniai Hengki Kayame dan para perwira, serta seluruh personil TNI/Polri, Linmas dan Satuan Polisi Pamong Praja dari Kabupaten Paniai dan Kabupaten Deiyai.

“Sedangkan pengamanan di Kabupaten Intan Jaya, terjadwal pekan besok di Sugapa. Di sana ada perwira penghubung, juga Linmas dan Sat Pol PP. Ya kita akan lakukan kegiatan sama seperti yang di sini jelang Pemilu 9 April nanti,” tutur Kapolres Paniai.

Kepada wartawan di lapangan SPN Jayapura, Selasa (4/2) usai memimpin apel pasukan Pemilu 2014, Kapolda Papua, Inspektur Jenderal M. Tito Karnavian mengatakan, ada 9.000 lebih polisi disiagakan untuk amankan jalannya Pemilu 2014 di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kegiatan pengamanannya mulai masa kampanye hingga pemungutan suara dan penetapan nanti.

Jumlah personel yang disiapkan itu menurutnya, belum termasuk bantuan dari TNI maupun Linmas di lapangan atau tempat pemungutan suara (TPS).

Sesuai amanat Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman, kepolisian wajib menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sebelum, selama hingga sesudah berlangsungnya Pemilu 2014. Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi “Mantap Brata – 2014” bertujuan sebagai bagian dari upaya menyukseskan pengamanan Pemilu 2014.

Kapolres Paniai memastikan, luasnya wilayah dan sulitnya medan di tiga kabupaten itu memaksa pihaknya bekerja ekstra keras. Sementara, situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Paniai, masih kondusif. Hanya, kata Ronny, baru-baru ini sempat ada ketegangan di wilayah perbatasan Kabupaten Mimika dan Deiyai terkait pertikaian warga dua suku di sana.
“Saya sempat turun ke sana, dan kita himbau masyarakat dari distrik Bouwobado agar tidak usah terlibat, apalagi pergi bergabung dengan kelompok tertentu. Sejauh ini situasinya sudah aman, hanya perlu waspada saja,” ungkapnya.

(Tabloidjubi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *