Perayaan Imlek & Cap Go Meh Oleh Warga Tionghoa Di Nabire

Warga Tionghoa yang berada di kota Nabire, minggu siang tadi (16/2) merayakan Imlek & Cap Go meh. Perayaan ini sendri diadakan di aula gereja Tabernakel Oyehe Nabire.

Perayaan ini turut dihadiri Ketua Harian Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Papua, Isak Monotolalu, Pembina dan Pengurus Yayasan Amal Bhakti Tionghoa Nabire, sejumlah pengusaha, undangan serta masyarakat Kabupaten Nabire.

Lewat sambutannya, Ketua Panitia Mulyadi Guetama mengatakan, kegiatan ini bisa berlangsung berkat  berkat dukungan semua pihak, khususnya warga Tionghoa yang ada di Nabire. Dan perayaan ini adalah perayaan untuk yang kedua kalinya, sebelumnya pada tahun 2011.

Perayaan ini turut menampilkan Barongsai yang didatangkan dari Jayapura dibawa asuhan Ketua Harian Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Papua, Isak Monotolalu. Dan perayaan Imlek kali ini mengambil tema ‘Dengan Semangat Tahun Baru Imlek 2014, Komunitas Tionghoa Nabire Meningkatkan Kerukunan dan Solidaritas Sosial Kemasyarakatan Nabire’.

Sementara itu, Sekretaris II Yayasan Amal Bhakti Tionghoa Nabire, Anthony Wijaya dalam sambutanya mengatakan perlu saya sampaikan bahwa yayasan amal bhakti Tionghoa Nabire berdiri sejak 12 Mei 2010 lalu dan pada 15 Februari 2011 kita merayakan Imlek bersama yang pertama kali. Dan pada hari ini kita kembali merayakan Imlek bersama, untuk itu saya mengucapkan Gong Xi Fa Cai, Xin Nien Khuai Le.

Lanjut Anthony, perayaan Imlek bersama tahun 2565 ini dapat terselenggara atas semangat kaum muda warga Tiong Hoa Nabire yang begitu antusias, untuk itu atas nama pengurus saya mengucapkan terima kasih kepada kaum muda warga Tionghoa Nabire dan semua pihak yang turut membantu terlaksananya kegiatan perayaan Imlek ini.

Dalam kurun waktu empat tahun, tambahnya, sejak berdirinya yayasan ini pengurus menyadari bahwa pengurus belum banyak berbuat banyak untuk kemajuan yayasan. Untuk itu kami mohon maaf, namun perlu kami sampaikan bahwa dalam kurun waktu empat tahun ada empat kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan.

Pertama, mengirim bantuan berupa makanan untuk korban banjir di Kabupaten Teluk Wondama berapa tahun silam, kedua pemasangan jaringan sepanjang seribu meter untuk membantu kebutuhan penerangan listrik masyarakat di Kampung Kimi dan ketiga pemasangan jaringan air bersih sepanjang tiga ratus enam puluh meter di kampung yang sama dan penataan tanah untuk rumah masa depan (Tanah Pemakaman) di Kimi.

Diakhir sambutannya, Anthony mengatakan pada perayaan Imlek yang lalu dalam sambutan saya mengajak kita semua selaku komunitas Tionghoa di Nabire untuk dan harus berbaur serta berperan dalam kebhinnekaan budaya dan sosial dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga kita tidak dipandang selalu menutup diri terhadap komunitas lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *