Pasca berlangsungnya pemilihan umum legislatif 9 april 2014 lalu, hingga saat ini rekapitulasi perhitungan suara wilayah Papua dan Papua Barat belum semuanya terekap, disamping itu masih ada beberapa wilayah yang belum melakukan pencoblosan karena keterlambatan logistik pemilu, selain juga ada beberapa wilayah yang meminta dilakukan pencoblosan ulang.
Akibat hujan deras dari subuh hingga siang hari pada sabtu (12/04/2014) di kota Jayapura, 5 rumah warga di daerah Polimak terkena longsor. Selain itu sejumlah jalan utama di Jayapura tergenang air dengan ketinggian setinggi lutut orang dewasa.
Berbagai persoalan selama Pemilu bukan hanya terjadi di Nabire, tapi juga di beberapa kabupaten/kota di Papua. Termasuk di Manokwari. Bahkan akibat berbagai persoalan tersebut, Ketua DPC Partai PPP kabupaten Manokwari, Suyanto SH mengusulkan agar dilakukan pemilihan ulang di Manokwari.
Seharusnya memberi contoh dan menjadi pengayom bagi masyarakatnya, tetapi justru membuat onar dan merugikan masyarakat. Hal ini dilakukan Anselmus Petrus Youw yang notabene mantan Bupati Nabire, yang beserta pendukungnya memalang perumahan Satpol PP Jayanti Wadio, karena mendapat suara minim di wilayah tersebut.
Pemilu Legislatif 9 April 2014 kemarin, bukan hanya menyisakan banyak masalah dan persoalan di negeri ini, tapi juga tidak ketinggalan di Nabire. Dari soal tidak adanya surat suara, pemilih fiktif, hingga pengrusakan fasilitas desa, pemboikotan TPS dan penganiayaan petugas KPPS akibat tidak dewasanya peserta pemilu.