KPU Nabire Selenggarakan Debat Terbuka Pilkada Nabire 2020

(KPU Nabire Selenggarakan Debat Terbuka Pilkada Nabire 2020)

Nabire – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Nabire, melaksanakan acara debat terbuka calon kandidat Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Nabire, tahun 2020.

Debat terbuka dilaksanakan sabtu pagi (31/10), bertempat di Auditorium LPP RRI, Jalan Merdeka Nabire, mulai pukul 08.03 WIT.

Acara debat ini menghadirkan ketiga paslon masing-masing Paslon nomor urut 1 Yufinia Mote/Muhammad Darwis, Paslon nomor urut 2 Mesak Magai/Ismail Jamaludin dan Paslon nomor urut 3 FX.Mote/Tabroni Cahya.

Debat terbuka dipandu oleh moderator, Hendra Sianipar, diawali doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan oleh Ketua KPU Nabire, Wilhelmus Degey.

(Sambutan Ketua KPU Nabire, Wilhelmus Degey)

Sedangkan tiga orang panelis yang dihadirkan dalam debat ini masing-masing Benyamin Kareth mewakili Akademisi, Titus Pekei mewakili Budayawan dan Suroso mewakili profesional.

Dalam debat ini, sesuai dengan tata tertib yang disampaikan di awal acara, penyampaian visi misi program kerja dipaparkan dengan durasi 5 menit, pendalaman visi misi terbagi 3 sesi, masing-masing pertanyaan dari moderator dijawab selama 3 menit, serta bertanya kepada paslon lain dan menyanggah balik selama 5 menit.

Dan di akhir debat terbuka, masing-masing paslon menyampaikan pernyataan penutup selama 3 menit.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi masing-masing paslon.

Paslon nomor urut 1 secara garis besar akan berupaya untuk menjaga Nabire agar tetap aman dan damai, karena Nabire terdiri dari berbagai suku dan budaya.

Selain itu Paslon nomor 1 juga akan memastikan pembangunan pendidikan, kesehatan dan perekonomian di Nabire dapat berjalan maksimal.

Sementara Paslon nomor 2 dalam visi dan misinya menyampaikan 8 program kerja, dengan harapan Nabire bisa dibangun dengan hati, dengan kejujuran, kedamaian dan melibatkan semua pihak yang ada di Nabire, karena Nabire adalah milik kita bersama.

Sedangkan Paslon nomor 3 mengusung visi ‘Terciptanya Nabire yang Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang Berkeadilan, Berlandaskan Ketuhanan yang Maha Esa”.

Untuk mendukung visi tersebut, Paslon nomor 3  menetapkan 8 misi pendukung.

Dalam pendalaman visi dan misi paslon, Moderator menanyakan 3 tema kepada Paslon. Di sesi pertama, moderator menanyakan pertanyaan dengan tema ‘Peningkatan Kesejahteraan & Memajukan Daerah’, di sesi kedua bertema ‘Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat’, dan di sesi ketiga mengusung tema ‘Memperkokoh NKRI & Kebangsaan.’

Sesi Pertama ‘Peningkatan Kesejahteraan & Memajukan Daerah’

Di sesi pertama bertema ‘Peningkatan Kesejahteraan & Memajukan Daerah’, ketiga paslon diberikan 3 pertanyaan berbeda sesuai tema.

Untuk Paslon nomor urut 1, pertanyaan yang diajukan yaitu program apa saja yang akan dilakukan untuk menurunkan laju angka kemiskinan di Nabire.

Menjawab pertanyaan tersebut, Paslon nomor urut 1 menegaskan akan melihat aktivitas masyarakat di Nabire baik di pesisir, pegunungan, transmigrasi dan yang ada di dalam kota, serta semua aspek yang dilaksanakan di Nabire, akan ditingkatkan.

Selain itu Paslon nomor urut 1 juga akan membuka daerah yang berpotensi seperti daerah pariwisata, daerah trans, juga kesejahteraan mama-mama pasar. Program apa yang belum terselesaikan  selama ini khususnya dalam memberdayakan mama-mama papua di Nabire akan dilanjutkan.

Selain itu pembangunan infrasktruktur, pembukaan lapangan kerja, dan pemberdayan generasi milenial juga akan dilaksanakan Paslon nomor urut 1.

Paslon nomor urut 1 akan memberikan pancing kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memberdayakan dirinya dengan difasilitasi oleh pemerintah.

Untuk Paslon nomor urut 2, pertanyaan yang diajukan yaitu bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan mama-mama pengrajin noken papua, yang menjual hasil keringatnya di tempat yang tidak layak di Nabire, dan keterkaitannya dengan perda.

Menjawab hal tersebut, Paslon nomor urut 2 bersedia membangun pasar khusus untuk mama-mama Papua dan memisahkan antara pasar kerajinan dan pasar untuk menjual hasil perekonomian, sehingga budaya dan karakter noken dapat terus dipertahankan. Selain itu, permodalam mama-mama papua juga harus diprioritaskan.

Untuk Paslon nomor urut 3, pertanyaan yang diajukan yaitu bagaimana mengatasi kesejahteraan sosial sekaligus upaya memajukan Nabire ?

Paslon nomor urut 3 menjawab bahwa Pembangunan itu bermula dari manusia dan berakhir pada manusia itu sendiri, sehingga seharusnya perhatian dan upaya kita adalah membangun SDM. Kelompokan mereka sesuai profesi dan kelebihan serta talenta yang dimiliki.

Paslon nomor urut 3 mencontohkan keberadaan nelayan yang selama ini tidak serius diperhatikan padahal nelayan punya potensi untuk menghidupi Nabire tapi juga wilayah lain di sekitarnya. Sehingga perlu ditetapkan kawasan sentra produksi, penciptaan kawasan wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan wisata rohani, dan hal itu bisa diperdakan, sehingg masyarakat merasa diberdayakan bersama dengan pemerintah.

Sesi Kedua ‘Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat’

Di sesi kedua debat terbuka, mengusung tema ‘Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat’, ketiga paslon diberikan 3 pertanyaan berbeda sesuai tema.

Untuk Paslon nomor urut 1, pertanyaan yang diajukan bagaimana cara meningkatkan pelayanan kepada masyarakat heterogen tanpa menyepelekan masyarakat adat di Nabire ?

Menjawab pertanyaan tersebut, Paslon nomor urut 1 menjawab, dengan latar belakang sebagai pelayan, paslon 1 hadir untuk melayani masyarakat Nabire dan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di Nabire apa yang jadi kebutuhan mereka.

Ditambahkan, pola pembangunan kedepan bukan lagi apa yang diingikan pemerintah, tapi apa yang diinginkan masyarakat, sehingga semua pembangunan tetpat sasaran dan tepat guna.

Untuk Paslon nomor urut 2, pertanyaan yang diajukan yaitu langkah konkrit apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan publik di tingkat distrik ?

Paslon nomor urut 2 menjawab bahwa prioritas mereka yaitu peningkatan kesejahteraan tenaga guru dan medis, selain tunjangan kerja, juga akan ditambahkan dengan insentif bagi tenaga medis dan guru.

Maka penempatan birokrasi dalam pelayanan publik di tingkat distrik perlu direformasi dengan mengendapkan penempatan jabatan dengan disiplin ilmu dan mengedepankan kesejahteraan pegawai

Dan untuk Paslon nomor urut 3, pertanyaan yang diajukan yaitu bagaimana meningkatkan kinerja birokrasi pemerintah, baik soal penempatan jabatan, peningkatan displin dan kesejahteaan ASN, maupun penempatan honorer dan pegawai.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Paslon nomor urut 3 menegaskan, penataan birokrasi adalah prioritas Paslon nomor urut 3. Perlu adanya aturan jelas untuk mementukan masa depan ASN dan birokrasi yang ditempatkan. Nabire adalah kabupaten yang berpacu pada aturan yang ada diatasnya.

Dalam hal kedisiplinan ASN, Paslon nomor 3 menegaskan kedisiplinan harus dimulai dari pimpinan agar menjadi teladan bagi bawahan.

Sementara untuk kesejahteraan, ULP akan dinaikan sesuai dengan daerah pelayanan, dimana daerah pelayanan di daerah terpencil akan lebih tinggi daripada ULP di daerah perkotaan. Demikian halnya tenaga honor dan kontrak juga akan disejahterakan disesuikan kemampuan daerah.

Sesi Ketiga ‘Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan’

Di sesi ketiga bertema ‘Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan’, ketiga paslon diberikan 3 pertanyaan berbeda sesuai tema.

Untuk Paslon nomor urut 1, pertanyaan yang diajukan yaitu apa langkah konkrit untuk mencapai tujuan kebangsaan yakni teciptanya kehidupan yang rukun, damai dan tentram di Nabire, dan menyingkapi warga yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Paslon nomor urut 1 menjawab bahwa perlu adanya pemerataan pelayanan dan keadilan, terlebih khusus kepada OAP.

Ditambahkan Paslon nomor urut 1, dalam mengerjakan segala sesuatunya, orang-orang yang ahli di bidangnya akan ditempatkan sehingga mereka mampu dan memahani tugas yang harus dilakukan sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak ada lagi masalah dan konflik.

Untuk Paslon nomor urut 2, pertanyaan yang diajukan yaitu bagaimana cara memperkokoh NKRI dalam keberagaman Suku, Agama, Ras dan Golongan di Nabire.

Paslon nomor urut 2 menjawab, bahwa kita harus mempertahankan stabilitas keamanan di Nabire, dan bersama bekerja dengan 3 lembaga berdampingan masing-masing lembaga pemerintah, lembaga keagamaan dan lembaga adat.

Paslon nomor urut 2 juga akan membangun kantor nusantara bersama sehingga persoalan yang terjadi bisa dibicarakan untuk dicarikan solusinya di kantor tersebut.

Untuk Paslon nomor urut 3, pertanyaan yang diajukan yaitu apa upaya dalam mendorong penerapan 4 konsensus dasar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, dalam kehidupan bermasyarakat di Nabire dalam memperkokoh NKRI dan kebangsaan.

Dijawab Paslon nomor urut 3, bahwa kehadiran Paslon nomor urut 3 sesuai dengan sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia. Oleh karena itu, Paslon nomor 3 adalah cerminan persatuan Indonesia. Dengan semangat persatuan maka kita bisa membangun Indonesia dalam memperkokoh bangsa dan negara.

Ditegaskan Paslon nomor urut 3, Nabire ibarat putri yang sedang tidur, maka kita harus bangkitkan, mandirikan, sejahterakan, dengan adil dan berlandaskan Ketuhanan yang Maha Esa, terciptanya stabilitas daerah yang bisa dibangun antara pemerintah, dewan adat dan masyarakat.

Pesan Penutup Ketiga Paslon

Diakhir debat terbuka, ketiga paslon masing-masing diberikan kesempatan menyampaikan pesan penutup kepada warga Nabire, guna meyakinkan warga untuk bisa memilih mereka pada Pilkada Nabire 9 Desember 2020 mendatang.

Berikut masing-masing pesan penutup ketiga Paslon :

  1. Paslon Nomor 1 : Tanggal 9 Desember adalah Pesta Demokrasi. Mari pilih pemimpin dengan penuh rasa keadilan, menjaga suasana aman di Nabire, kalau memilih pasangan 01, maka kita akan buat sejarah baru di Papua, menampilkan perempuan pertama di Papua sebagai pemimpin, dan sejarah itu akan tercatat dengan tinta emas, perempuan Nabire bisa. Kami akan membuat era baru di Nabire, bersama-sama dengan masyarakat yang telah mendukung dan mendoakan kami, kami menyatakan kami perempuan papua siap membangun di Nabire, untuk semua masyarakat di Nabire jaga kesehatan dan bisa menyalurkan hak pilihnya tanggal 9 Desember 2020, kami akan gunakan baju putih yang melambangkan keihlasan dan ketulusan, datang ke TPS dan coblos satu-satunya mama dan perempuan di nomor urut 1.

  2. Paslon Nomor 2 : Saya anak negeri, Nabire punya kita, nabire rumah kita, bersama kita maju, wujudkan Nabire yang aman, sejahtera dan mandiri, jangan lupa coblos nomor urut 2 tanggal 9 Desember 2020.

  3. Paslon Nomor 3 : Semua warga Nabire, pastikan bahwa kami datang untuk melakukan perubahan, dan perubahan itu dimulai dari orang yang sudah berubah dan jelas dalam kehidupannya. Kami datang untuk membawa perubahan bagi Nabire. Semoga Tuhan dan rakyat bisa menerima kehadiran kita untuk membangun Nabire lebih baik kedepan.

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *