INFO NABIRE
Home » Blog » Jemaat GKII Getsemani SP3 Wadio Peringati Paskah Dengan Bagikan Sembako

Jemaat GKII Getsemani SP3 Wadio Peringati Paskah Dengan Bagikan Sembako

(Jemaat GKII Getsemani SP3 Wadio Peringati Paskah Dengan Bagikan Sembako)



Nabire – Perayaan Paskah atau Hari Kebangkitan Yesus Kristus tahun ini, terasa sangat kontras denga perayaan di tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang saat ini melanda seluruh negeri.

Di Nabire, sejumlah gereja mengikuti himbauan pemerintah dengan melaksanakan ibadah di rumah masing-masing keluarga, serta memanfaatkan media online.

Seperti yang dilaksanakan oleh warga Gereja GKII Jemaat Getsemani SP3 Wadio, Distrik Nabire Barat, saat merayakan Paskah 2020, minggu (12/04).

Dikatakan Gembala Sidang GKII Getsemani SP3, Pdt. Suharto, perayaan Paskah hari iniidi GKII Getsemani tanpa diiringi gegap gempitanya musik dan pujian bahkan tanpa dihadiri jemaat. Dengan memanfaatkan fasilitas seadanya pelayanan dilaksanakan melalui video call.

Seusai ibadah, majelis membagikan bantuan sembako yang dihimpun dari warga jemaat, untuk dibagikan kepada masyarakat kurang mampu yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan gereja.

Berikut kegiatan pendistribusian sembako yang dilaksanakan warga jemaat GKII Getsemani SP3 Wadio :

Renungan Paskah : Iman Menyatu Dalam Kasih (Pdt.Suharto)

Dalam injil Markus pasal 5 ayat 25-29 mengisahkan seorang wanita yang hidupnya sangat tersiksa karena sudah dua belas tahun mengalami sakit pendarahan. Berkali-kali ia berobat kepada tabib, sampai seluruh hartanya habis tapi tidak ada tanda-tanda kesembuhan bahkan semakin parah penyakitnya. Ketika dia mendengar bahwa Yesus dapat menyembuhkan banyak penyakit, maka timbullah iman dalam dirinya bahwa diapun dapat disembuhkan oleh Yesus, bahkan asal bisa menjamah ujung jubah-Nya dia akan sembuh. Apa yang diimani menjadi kenyataan, ketika dia menjamah jubah Yesus seketika itu juga dia mengalami kesembuhan, dan Yesus mengatakan “Oleh imanmu kamu diselamatkan”.

Di tengah situasi dan kondisi yang berat seperti yang terjadi sekarang ini, kita butuh iman supaya kita bisa terlepas dari pandemic covid 19 dan dampak negatif yang mengikutinya. Kita percaya bahwa kuasa Tuhan melebihi segala kuasa lainnya dan kita percaya bahwa dengan kuasa Tuhan, pandemic covid 19 bisa berakhir. Tiada yang mustahil bagi Tuhan.

Iman seperti apa yang harus kita miliki dan tindakan apa yang harus kita lakukan?

Mari kita simak salah satu ayat firman Tuhan dalam I Korintus 13:2b. “Sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna”. Iman yang kita miliki haruslah iman yang menyatu dengan kasih, karena iman tanpa kasih menjadi tidak berguna. Pada ayat berikutnya Rasul Paulus menyebutkan beberapa unsur kasih, diataranya adalah:

  1. Kasih itu tidak sombong.

Orang yang tidak sombong adalah orang yang tinggal dalam kerendahan hati yang bisa menghargai dan menghormati orang lain dengan penuh ketulusan dan juga orang yang rendah hati mau taat dan tunduk pada oritas yang lebih tinggi. Ketaatan Yesus diawali dari kerendahan hati-Nya. Dan dalam keadaan sebagai manusia , Ia telah merendahkan diri-Nya, dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8). Yesus taat pada otoritas yang lebih tinggi yaitu Bapa yang disorga. Dalam menghadapi pandemic 19 kita juga harus taat dan tunduk pada peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melakukan social distancing dan fisikal distancing (bekerja, belajar dan beribadah dirumah). Pemerintah tidak merlarang kita beribadah tapi untuk sementara waktu kita diminta untuk beribadah di rumah sebagai upaya untuk memutuskan rantai penularan virus.

  1. Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri

Orang yang mementingkan diri sendiri adalah orang yang egois, tidak peduli terhadap orang lain tidak memiliki rasa simpati terhadap orang lain.  Kisah orang samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37) mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan begitu berkenan kepada orang yang peduli terhadap sesama. Melihat orang yang dalam kondisi sekarat akibat perampokan, orang samaria itu tergerak oleh belas kasihan sehingga dia menolongnya sampai tuntas dengan mengorbankan waktu, tenaga dan biaya walaupun kemungkinan mereka tidak saling kenal. Mengapa saat ini kita harus bertahan di rumah? Padahal kita belum positif terinveksi virus. Dengan tetap tinggal dirumah berarti kita mencegah penularan virus karena sekalipun kita sehat bisa saja kita jadi media penularan yang dapat membehayakan orang lain. Kita punya iman itu baik, tapi juga harus mempedulikan keselamatan orang lain.

  1. Kasih itu murah hati

Orang yang murah hati elalu ada keinginan untuk memberi sekalipun dirinya sendiri dalam keadaan kekurangan bahkan sangat membutuhkan. Dalam hatinya selalu ada dorongan untuk memberi tanpa mengharapkan imbalan apapun, bahkan memberi menjadi suatu kebutuhan dalam hidupnya. Yesus memuji janda miskin yang memasukkan dua peser kedalam peti persembahan karena janda ini memberi dalam kekurangannya bahkan seluruh dari miliknya. Dalam kondisi seperti sekarang ini hampir semua orang mengalami krisis keuangan. Bukan berarti kita mengharapkan belas kasihan dari orang lain, tapi justru jadi kesempatan buat kita untuk menolong orang lain sekalipun kita sendiri dalam kekurangan.

Marilah kita memiliki iman yang menyatu dalam kasih, yaitu iman yang disertai sikap rendah hati, iman yang disertai sikap peduli terhadap orang lain dan iman yang disertai kemurahan hati. Karena iman yang tidak disertai kasih akan menjadi tak berguna. Jangan sampai tindakan iman kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain tapi hendaklah tindakan iman kita bisa menjadi berkat bagi semua orang. Percayalah bahwa Tuhan yang telah bangkit, Tuhan yang telah berkuasa mengalahkan maut sanggup menolong dan memulihkan kita. Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.