Intelektual Muda Deiyai : Otsus Hanya Mensejahterakan Elit Politik Dan Pemerintah
Sejak bergulir 2001 hingga saat ini, pemberlakuan Otonomi Khusus di tanah Papua didasarkan pada UU nomor 21 Tahun 2001. 17 Tahun sudah Otsus di Tanah Papua mengalir, dengan dukungan dana berlimpah dari pusat ke Papua. Tapi hal itu tak pernah dirasakan oleh rakyat Papua sendiri.
Anggaran otsus yang sangat besar, tidak pernah menyentuh kepentingan masyarakat pribumi Papua. Rakyat tetap hidup seperti apa adanya. Sementara dana otsus hanya terlintas saja di benak mereka, tanpa sekalipun dirasakan.
Dana otsus sendiri justru lebih banyak dinikmati oleh elite politik, birokrat, dan orang-orang yang dekat dengan kekuasaan dan punya kepentingan tertentu. Sementara rakyat kecil justru masih banyak yang terabaikan.
Peringatan Hari Otonomi Khusus Papua 21 November 2018 kemarin seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah baik dari tingkat pusat hingga daerah untuk segera memonitor kebijakan-kebijakan yang mereka jalankan sekaligus dana-dana yang mereka anggarkan.
Perlu adanya tim pengawasan penggunaan dana otsus di Papua, yang bisa mengawasi alokasi dana Otsus sehingga tepat sasaran kepada rakyat kecil.
Selain dana, persoalan lain juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah dalam pemberlakuan otsus. Masih banyak kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Lalu apa manfaat dan fungsi otsus jika rakyat Papua yang jadi obyeknya justru merasa tidak bahagia ?
Oleh karena itu, berhentilah mempolitisir bahwa Otsus bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dan membahagiakan rakyat tapi pada faktanya hal itu tidak pernah terjadi. Otsus hanya mensejahterakan kepentinfan elite politik dan pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan rakyat kecil, dan tertawa diatas penderitaan rakyat.
*Penulis : Domin Badii, Intelektual Muda Deiyai
[Nabire.Net]



Leave a Reply