Ini Sosok Andi Rustam, Oknum Brimob Ajudan Bupati Nabire Yang Menganiaya 2 Staf Air Nav Nabire

(Pelaku penganiayaan Andi Rustam yang dilingkari kuning/Dok.AirNav/Polres Nabire)

Kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang oknum ajudan Bupati Nabire, disesalkan oleh pihak Air Nav Nabire. Akibat kejadian itu, Air Nav melayangkan aduan ke Polres Nabire atas tindakan tidak semena-mena yang dilakukan oleh ajudan Bupati Nabire, yang merupakan oknum Brimob, Andi Rustam.

Nabire.Net berhasil mendapatkan foto kejadian dari pihak Air Nav dan dari Polres Nabire, pada saat pemukulan oleh ajudan Bupati Nabire, Andi Rustam kepada 2 orang staf Air Nav Nabire.

Dalam foto tersebut, pelaku penganiayaan, Andi Rustam,  berdiri di dekat pintu menghadap ke kedua korban penganiayaan, Hardianto dan Anton yang adalah Staf Air Nav.

Dituturkan, dalam kejadian tersebut, Andi Rustam, merengsek masuk ke belakang meja konter dan melakukan pemukulan sebanyak 5 kali, empat kali kepada korban Hardianto dan pukulan kelima terkena korban Anton.

Bahkan pihak Air Nav mengatakan, dalam kejadian tersebut tidak ada satupun pihak yang melerai, bahkan Bupati dan Wakil Bupati hanya menonton saja.

Pihak Air Nav kemudian melaporkan hal tersebut ke Mapolres Nabire, selanjutnya dibawa ke RSUD Siriwini untuk divisum, dan hal tersebut dibenarkan Kapolres Nabire.

(Baca Juga : Kapolres Nabire Benarkan Kasus Penganiayaan Staf Airnav Nabire & Sedang Ditindaklanjuti Satreskrim Polres Nabire)

Kepada Nabire.Net, Kapolres Nabire AKBP Sony Sanjaya S.Ik mengatakan, kasus pemukulan yang dilakukan oleh Ajudan Bupati Nabire terhadap Briefing Office Airnav Nabire saat ini sedang dalam penanganan Polres Nabire, berdasarkan Laporan dari korban dengan nomor Polisi LP/ 76- K/V/ 2017/ Papua/Res Nabire, 16 Mei 2017 Tentang Penganiayaan.

Lebih lanjut Kapolres Nabire mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, Piket Reskrim akan melengkapi dan menindak lanjuti Laporan Polisi tersebut.

(Baca Juga : Carteran Pesawat Ditolak Karena Cuaca Buruk, Ajudan Bupati Nabire Pukul Staff Air Nav Nabire)

Sebelumnya diberitakan, Heavilift, perusahaan penerbangan carteran, mengajukan flight plan (rencana penerbangan)  kepada waba (bandara kecil) Nabire dengan prakiraan waktu tempuh penerbangan 1 jam dan rencana waktu keberangkatan adalah 15.30 waktu setempat.

Artinya jika mereka take off dari Nabire pukul 15.30 (lokal time), maka mereka akan tiba kembali pada pukul 17.30 (lokal time) di luar ground time (Lama singgah) mereka di waba.

Pada pukul 15.00 waktu setempat, sebelum mereka take off, pihak Heavilift meminta perpanjangan waktu pengoperasion bandara sampai dengan pukul 18.00 setempat. Namun pihak Otorita- kementerian Perhubungan tidak berani menyetujui (release) dikarenakan ada informasi bahwa cuaca ke arah tenggara buruk.

AirNav indonesia menyampaikan bahwa sehubungan dengan operating hour bandara dan alasan cuaca sebaiknya penerbangan dipertimbangkan dan memperhatikan operating hour bandara.

Namun pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima. Rombongan Bupati kemudian mendatangi kantor Briefing Office AirNav Indonesia bandara Nabire dan meminta penjelasan.

Pihak AirNav Nabire diwakili petugas bernama Hardianto pun memberi penjelasan, disaksikan oleh Junior Manager Ops Airnav Nabire, beberapa karyawan briefing office, dan beberapa pegawai Upbu Nabire dan Avsec Upbu Nabire. Atas penjelasan karyawan tersebut, pihak pencarter Heavilift tidak  terima. Tiba-tiba ajudan Bupati Nabire yang merupakan oknum Brimob, Andi Rustam, memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton.

Pemukulan karyawan operasional Airnav Nabire terjadi pada saat jam operasional Selasa sore, 16 Mei 2017.

[Nabire.Net]

 

4 Responses to Ini Sosok Andi Rustam, Oknum Brimob Ajudan Bupati Nabire Yang Menganiaya 2 Staf Air Nav Nabire

  1. FitNas berkata:

    Rapor merah u/ bupati nya krn tdk bisa mengatur anak buah. Diselamatkan biar tidak celaka malah anak buah dibiarkan main pukul. Untuk sang Oknum, ingat korps BRIMOB beserta anggotanya adalah Alat Negara bukan untuk menjadi tukang pukul Bupati.

  2. diah berkata:

    Ini kejadian di papua jd tra tau nanti dorang proses betul ka atau tdk…tpi klu kejadian ni di luar papua…pace brimob yg muka ganteng macam aliando tu bisa jdi artis 1 minggu di televisi

  3. grhiansyah berkata:

    ini citra BURUK bukan melerai tapi membiarkan hal itu terjadi.
    hukum harus ditegakan proses tanpa pandang bulu.
    BERANI DAN BUKTIKAN PADA MASYARAKAT USUT TUNTAS KASUS PENGANIYAYAAN AGAR CITRA KEPOLISIAN DAPAT DIPERCAYA MASYARAKAT DIINDONESIA.

  4. E.Unggu berkata:

    Terhadap pembiaran yang dilakukan Bupati perlu ada tindakan teguran dari Gubernur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *