Nabire.Net

(Bupati Dogiyai saat bekunjung ke Distrik Kapiraya Mei 2018 lalu)

Dogiyai – Warga masyarakat di wilayah selatan Kapiraya dan Pona, kabupaten Dogiyai, meminta agar pemerintah kabupaten Dogiyai, melakukan pendekatan dengan masyarakat terkait persoalan tanah adat.

Selama ini, aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada pemerintah kabupaten Dogiyai baik oleh warga Distrik Kamu Selatan dan Distrik Dogiyai, rata-rata sama. Aspirasi yang disampaikan terkait persoalan tanah adat, pembangunan jalan, pelayanan pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat, hingga permintaan agat ada perwakilan calon anggota legislatif dari wilayah tersebut.

Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa pernah menyatakan kepada publik dalam media sosial yang mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Dogiyai berencana memindahkan ibukota kabupaten Dogiyai ke Pona, dan memekarkan Distrik Kapiraya untuk penataan wilayah karena wilayah itu sulit dibangun.

Bagi masyarakat, pernyataan itu sah-sah saja, namun harus diimbangi dengan peningkatkan infrastruktur seperti pembangunan jalan ke kampung, pembangunan jembatan, terutama jembatan Kali Yawei dan Kali Edege, dimana jembatan tersebut merupakan akses ke kampung yang menghubungkan ibukota kabupaten Dogiyai hingga ke Kapiraya dan Timika.

Disamping itu warga berharap pemerintah bisa membuka akses jalan ratusan kilometer secara permanen sehingga membuka isolasi daerah.

Masyarakat di 7 kampung yang ada di Distrik Kamu Selatan meminta agar pemerintah juga membangun Puskesmas serta memperhatikan layanan pendidikan bagi masyarakat. Banyak warga yang meninggal karena tidak ada Puskesmas. Banyak anak-anak tidak sekolah karena belum ada layanan pendidikan. Hal inilah yang perlu diperhatikan pemerintah.

Dan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerintah harus membangun pasar sehingga warga di kampung Pona dan Kapiraya bisa menjual hasil kebun dan taninya

Aspirasi ini semoga menjadi perhatian pemerintah kabupaten Dogiyai.

*Penulis : Melianus Kotouki

[Nabire.Net]