Ibadah Minggu Sore, 15 September 2019, Di GKI Tabernakel Oyehe Nabire

(Ibadah Minggu Sore di GKI Tabernakel Oyehe Nabire)

Nabire – “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini (Kejadian 7:1)”.

Demikian kutipan pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Kejadian 7:1-24, pada Ibadah Minggu Sore, 15 September 2019, di Gereja GKI Jemaat Tabernakel Oyehe.

Ibadah ini dilayani pelayan Firman, Pdt. Eveline Maraja Pondaag S.Th. Sementara tema ibadah yaitu ‘Allah Menghukum Manusia”.

Dalam ibadahnya, Pdt. Eveline mengatakan bahwa Firman Tuhan kali ini bercerita tentang hukuman Allah atas manusia melalui kejadian Air Bah.

Seperti diketahui, Allah menciptakan manusia untuk menjadi partner atau rekan kerja yang setia pada perjanjian-Nya. Namun, manusia menolak untuk bekerja sama. Penolakan ini mendatangkan murka Allah.

Kekristenan memahami bahwa Allah lebih dulu mengasihi manusia dan manusia diberikan kebebasan untuk merespons, entah itu kembali mengasihi Allah atau justru pergi meninggalkan-Nya.

Dikatakan, Allah menghendaki air bah terjadi karena ingin membaharui ciptaan-Nya. Bencana yang terjadi bukan sekadar untuk menghancurkan manusia tetapi justru sebagai bentuk kasih Allah kepada manusia. Hal-hal yang menimpa manusia di bumi bukan semata-mata hukuman tanpa makna, tapi merupakan peringatan bahwa ada yang salah dalam kehidupan manusia.

Mungkin saja Nuh sedih memikirkan bahwa orang-orang di luar bahtera binasa semua. Tetapi ada satu hiburan bagi dia, ia sudah melakukan tugasnya untuk memberitakan Firman Tuhan kepada orang-orang itu. Jadi, orang-orang yang ada di luar bahtera itu binasa karena kesalahan mereka sendiri, bukan karena kelalaian Nuh dalam memberitakan Firman Tuhan.

Diakhir khotbahnya dikatakan, sebelum hal buruk terjadi karena kesalahan kita bersikap dan berkehidupan, mari kita bersama-sama melihat ke dalam diri. Apakah kita sudah melakukan hal benar bagi Allah, bagi sesama, dan juga bagi ciptaan lainnya? Atau kita justru menyakiti Allah, menyakiti sesama dan juga menyakiti ciptaan lainnya.

Ibadah juga diisi dengan pujian.

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *