Ibadah Mighty Women Yayasan PESAT Nabire Bersama Pdt. Daniel Alexander

(Ibadah Mighty Women Yayasan PESAT Nabire)

Nabire – Bertempat di Asrama Gilgal Jalan Ch. Marha Tiahahu Kalibobo Nabire, telah dilaksanakan Ibadah Mighty Women Yayasan Pesat Nabire, Jumat sore (11/10).

(Baca Juga : Ingin mengetahui kegiatan Yayasan Pesat Nabire bisa dilihat disini)

Selain Ibadah Umum dan Ibadah Kaum Pria, Yayasan PESAT Nabire juga mengadakan Ibadah Kaum Wanita, atau Ibadah Mighty Women.

Ibadah ini dipimpin Pdt. Daniel Alexander yang juga Pembina yayasan PESAT Nabire. Dalam khotbahnya, Pdt. Daniel mengajak kaum perempuan untuk merenungkan Firman Tuhan dalam Matius 13:44, Ulangan 6:7, Mazmur 128 :3,2 dan Tawarikh 17:1-4.

Kata Daniel Alexander, investasi itu berbicara bukan tentang keuntungan, masa depan, aset modal, uang dan lain sebagainya tapi berbicara tentang anak. Jika selama hidup, investasi itu kita samakan dengan materi, maka hal itu keliru, karena investasi sesungguhnya adalah anak-anak kita.

Matius 13:44. Semua agama di dunia memiliki konsep tersendiri tentang Sorga, tapi hanya Tuhan Yesus yang berbicara bahwa sorga itu bukan soal tempat dan kondisi, tapi tentang ladang atau tanah, dan kita adalah ladang itu, karena tubuh kita terbuat dari tanah,

Lanjut Pdt. Daniel, Tuhan telah menginvestasikan harta terpendam dalam hidup kita di ladang itu yaitu anak-anak kita. Lihatlah anak-anak kita 10-20 tahun mendatang, akan jadi apa mereka, karena jika kita bisa melihat seperti itu, maka tidak akan ada lagi rasa jengkel ataupun marah, dan ini adalah investasi terbesar yang sesungguhnya.

Investasi yang salah adalah ketika orangtua berpikir atau memutuskan untuk pergi mencari uang demi masa depan anak-anak, jenapa begitu ? karena ketika orangtua berhasil mendapatkan uang itu, yang terjadi adalah mereka telah kehilangan anak-anak.

Memang benar anak akan tetap memanggil papa dan mama tapi itu hanya di mulut dan tidak di hati anak-anak.
Invetasi yang baik dan penting bagi anak-anak itu bukan investasi uang tapi investasi waktu, waktu orang tua selalu ada bersama dengan anak-anak.



Ulangan 6:7. Pada ayat ini kata mengajar itulah investasi, investasi terbesar adalah papa dan mama yang mengajarkan berulang-ulang kepada anak-anaknya dan ini adalah wajib atau dilakukan oleh mereka kepada anak-anak.

Karakter anak-anak bukan menurun dari orang tuanya, kenapa? karena kenyataannya dalam 1 keluarga anak-anak pasti memiliki karakter yang berberbeda. Yang benar adalah karakter anak itu bukan menurun dari orang tua tapi orangtualah yang menanamkannya dari kecil.

Maka, orangtua jangan pernah mendikte anak, karena itu sama saja tidak memberi kesempatan anak itu untuk berpikir, mengungkapkan pendapatnya dan tidak memberikan kesempatan anak itu menjadi kreatif.

Jangan pernah merebut dunia anak-anak dan dimasukan ke dunia orangtua, karena ini sangat kejam dan sadis, untuk itu biarkan anak dengan dunianya sendiri yaitu bermain.

Segala sesuatu itu pasti dihasilkan dari rumah baik keberhasilan, kepintaran, kebaikan, kesehatan dan apapun itu pada anak-anak, terlahir dari rumah. Rumah bukan berbicara tentang luas, model, bahan bahannya, serta letaknya, tetapi dari suasana yang ada didalamnya.

Maka itu ketika suami istri murah pengampunan, disitulah sorga ada di dunia. Jadi, jika kita di rumah tidak mendiktator dan mendikte anak tapi belajar berdiskusi dengan anak, maka hasilnya luar biasa.

Pdt. Daniel juga menegaskan, ada 3 hal hebat apabila orangtua suka mengajak anak-anak berdiskusi yaitu anak- anak merasa dihargai, anak-anak menjadi jenius dan anak-anak akan berani berinteraksi dengan orang lain, dan mereka akan takut dengan orang lain diluar rumah.

Investasi terbaik itu juga bukan di sekolah terbaik, tapi ada dirumah, sebagai tempat pertama penanaman modal.
Setelah di rumah, tempat investasi yang lain adalah dalam perjalanan dan yang ketiga adalah ketika berbaring bersama anak-anak dan bercerita dengan mereka sebelum tidur dan saat mereka bangun. Maka, berbahagialah ketika Orang tua masih bisa menginvestasikan ke anak-anak sebelum waktunya nanti.

Mazmur 128: 3. Kata rumah tangga diberkati dalam perikop ayat ini, bukan berarti memiliki harta yang banyak, tetapi rumah tangga yang memiliki damai sejahterah dan ada sorga didalam keluarga.

Pada kalimat pertama ayat ini kenapa isteri disebut pertama ? karena suasana rumah sangat ditentukan oleh seorang istri. Istilah istri pada ayat ini adalah pohon anggur yang subur serta istilah anak-anak adalah tunas pohon zaitun yang dapat diartikan lewat Mazmur 104 :15 yang berarti istri membuat keluarga menjadi senang dan bersukacita, serta, anak-anak yang membuat wajah berseri-seri.

2 Tawarikh 17:1-4. Yang membuat anak-anak kita hebat sampai tua nanti itu karena ada penyertaan Tuhan dalam Hidupnya. Anak-anak sangat gampang terpengaruh dengan lingkungan, tapi anak-anak akan berhenti terpengaruh dengan lingkungan ketika anak-anak bisa melihat orangtua sebagai tempat atau lingkungan yang nyaman buat mereka dan menjadi idola bagi mereka.

Dan apabila sampai dewasa nanti anak-anak selalu percaya kepada Tuhan yang kita sembah dan tidak mencari yang lain maka berbahagialah kita sebagai orang tua.

[Nabire.Net/Gloria.Kezia]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *