Diangkat Sebagai Imam Muda, Pastor Hubertus Magai Bisa Jadi Contoh Bagi Generasi Muda Tota Mapiha

Dogiyai – Anakletus Petege mengaku sangat bangga dan bahagia karena Pastor Hubertus Magai Pr. bisa menjadi Imam baru dari wilayah Tota Mapiha.

Menurut Anakletus, sejak jaman Pastor Theo Magai Pr. belum ada lagi Imam baru dari wilayah Tota Mapiha sampai akhirnya Pastor Hubertus Magai Pr. bisa diangkat jadi Imam baru.

Selain Pastor Hubertus, juga ada Pastor Marthen Kuayo yang sekarang menjadi Wakil Uskup Keuskupan Timika. Hal ini tentu baik kedepannya agar bisa menjadi contoh bagi generasi muda di Papua untuk bisa mengikuti jejak Pastor Hubertus dan Pastor Marthen Kuayo.

“Menjadi seorang Imam adalah keputusan pribadi setiap orang, dan hal itu perlu pergumulan dan proses”, katanya.

(Baca Juga : ‘Pastor Hubertus Magai Diberikan Nama Adat ‘Bago Eka Awee Kohaby Magai’)

Anakletus Petege yang menjadi Ketua Panitia Misa Perdana Pastor Hubertus Magai menambahkan, panitia telah mempersiapkan proses Misa Perdana ini cukup lama, walaupun ada banyak kekurangan tapi semua bisa terlaksana dengan baik.

“Semua yang kami siapkan ini partisipasi dari umat Disisi dan pegawai disini maka semua ini Allah yang akan memberikan imbalannya. Pada puncak kegiatan ini kami siapkan babi 50 ekor, sapi 3 ekor, ayam kampung 30 ekor untuk bakaran persembahan meminta pastor baru lagi dari wilayah kita ini”, katanya.

Terkait kerja keras Panitia, Pastor Hubertus Magai mengucapkan terima kasih dan apresiasi sehingga mengorbankan tenaga, waktu, pikiran dan uang terutama dari Paroki Bomomani, pada umumnya Siriwo, Mapiha dan Pisaise.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua arwah leluhur dari Siriwo, Mapiha dan Pisaise, sehingga Pastor Hubertus bisa kuliah dan selesai serta diangkat menjadi Imam baru di Mapiha.

“Pesan saya semoga anak-anak muda dari Mapiha saat ini yang sedang kuliah di (STFT), bisa menjadi Pastor, itulah harapan saya”, tutup Pastor Hubertus.

Sebagai informasi, Pastor Hubertus Magai Pr. diangkat menjadi Imam Muda oleh Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM, pada tanggal 30 Mei 2019 lalu di Jayapura.

[Nabire.Net/Musa.Boma]