Brimob Disiagakan Di Jalan Trans Timika-Nabire Terkait Sengketa Tanah Suku Moni & Dani

Kepala Kepolisian Resor Mimika, AKBP Jermias Rontini meminta warga Suku Moni dan Dani tidak terprovokasi oleh hasutan pihak-pihak tertentu terkait sengketa hak ulayat di Kali Pindah-pindah Jalan Trans Timika-Nabire.

“Permasalahan lahan seperti ini tidak perlu diselesaikan dengan perang atau bentrok. Masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin, tidak perlu menggunakan panah, senjata tajam atau lainnya,” kata Rontini di Timika.

Warga Suku Moni dan Dani terlibat bentrok terbuka selama dua hari berturut-turut sejak Rabu (29/1/2014) hingga Kamis (30/1/2014) akibat memperebutkan hak ulayat atas lahan pemukiman di sekitar Kali Pindah-pindah Jalan Trans Timika-Nabire.

Warga kedua suku itu saling serang dengan batu dan panah mengakibatkan sejumlah warga terluka. Tidak itu saja, satu kendaraan roda empat dirusak dan sebuah kendaraan roda dua dibakar oleh massa salah satu kelompok.

Kapolres mengatakan, permasalahan tersebut sudah pernah diselesaikan. Namun ia menyesalkan karena warga kedua kelompok menempuh cara-cara kekerasan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga berpotensi menimbulkan gejolak besar.

“Permasalahan seperti ini bisa diselesaikan secara baik-baik di Polsek Kuala Kencana atau Polres Mimika untuk mencari solusinya. Jangan mau diprovokasi oleh kelompok tertentu untuk melancarkan kemauannya,” ujar Rontini.

Bentrok warga kedua kelompok suku itu bermula saat sekelompok warga Moni sedang berkebun di lahan sekitar Kali Pindah-pindah. Tak lama kemudian datanglah massa Suku Dani menggunakan dua mobil pick-up. Setelah sempat beradu argumen, warga kedua kelompok terlibat aksi saling serang.

Massa Suku Dani membakar tiga pondok warga Suku Moni di lokasi itu. Tidak terima dengan tindakan itu, warga Moni meminta bala bantuan rekan-rekannya di Jayanti Mayon. Massa Suku Moni yang berjumlah sekitar 80 orang mendatangi warga Dani sehingga bentrok terbuka pun tak terelakan.

Kapolsek Kuala Kencana, Iptu Putra Ramadhan yang tiba di lokasi bersama anak buahnya tidak mampu membendung dua kelompok massa yang sedang terlibat bentrok. Ramadhan lalu meminta dukungan personel Polres Mimika. Polres Mimika lalu menerjunkan dua pleton pasukan Pengendali Massa (Dalmas) dipimpin langsung Kabag Ops, Komisaris Polisi Arnolis Korwa.

Kedatangan pasukan Dalmas Polres Mimika berhasil meredam situasi. Massa kedua kelompok kembali terlibat aksi saling serang pada hari Kamis (30/1/2014) tepat di atas Jembatan Kali Pindah-pindah. Bentrok warga kedua kelompok baru berhenti setelah Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini bersama Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Rafles Manurung datang ke lokasi.

Warga kedua kelompok akhirnya dipulangkan ke pemukiman mereka masing masing di Jayanti Mayon dan Kwamki Lama serta SP3 dengan pengawalan ketat aparat. Saat ini situasi di lokasi kejadian cukup kondusif meski terus dijaga ketat oleh aparat Polsek Kuala Kencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *