BMKG Nabire Kategorikan Hujan 19 Februari 2020 Sebagai Hujan Ekstrim

Nabire – Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) kabupaten Nabire, mengkategorikan hujan yang terjadi pada tanggal 19 Februari 2020, mulai pukul 17.00 hingga pukul 06.00 Wit tanggal 20 Februari 2020, sebagai hujan ekstrim.
Hal itu disampaikan BMKG Nabire dalam rilis persnya yang diterima Nabire.Net, Jumat (23/03).
Dalam rilis pers tersebut, satuan curah hujan di Nabire pada tanggal 19 Februari 2020 yaitu 140.3 mm sehingga dikategorikan hujan ekstrim.
Untuk menentukan bahwa hujan tersebut adalah hujan ekstrim, BMKG Nabire menganalisa berdasarkan 7 indikator yaitu peredaran semu tahunan matahari, pergerakan gelombang atmosfer sepanjang khatulistiwa (Madden-Julian Oscillation), suhu permukaan laut (SST), pola arus angin, kelembaban relatif, indeks labilitas udara dan citra satelit.
Dari tujuh indikator tersebut, BMKG Nabire berkesimpulan sebagai berikut :
-
Secara analisis global, kejadian banjir yang terjadi di wilayah kota Nabire dan sekitarnya dipengaruhi oleh posisi peredaran tahunan Matahari berada di BBS serta dipengaruhi oleh kondisi SST yang cukup untuk mendukung pembentukan awan hujan serta adanya pengaruh MJO yang berada pada kuadran V, yang berkontribusi pada pembentukan awan di wilayah Indonesia.
-
Adanya pola shearline (belokan angin) & pola eddy (sirkulasi daerah tertutup) diatas wilayah Nabire menyebabkan terjadinya pembentukan awan-awan konvektif penghasil hujan.
-
Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700, 500 dan 200 mb bernilai 80-90 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat kondisi udara basah hingga lapisan 200 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di atas wilayah Nabire sampai di ketinggian level 200 mb.
-
Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb)& Cumulus (Cu) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69) s/d (-100) ºC yang berpotensi menimbulkan hujan lebat.
-
Dari indeks labilitas udara diketahui bahwa adanya potensi pembentukan awan konvektif sedang s/d kuat dan kemungkinan terjadi hujan & badai guntur.
BMKG Nabire juga memprediksi bahwa selama beberapa hari kedepan, wilayah Nabire masih berpotensi mengalami berawan tebal hingga hujan lokal dengan intensitas ringan terutama pada malam dan dini hari.
[Nabire.Net/Eusebius.A]


Leave a Reply