Asrama Mahasiswa Papua Di Makassar Diserang OTK, Seorang Mahasiswa Ditikam

rp_uploads-1-2012-12-Pengeroyokan1.jpg

Asrama mahasiswa Papua di Jalan Mappala, Kecamatan Rappocini, Makassar, diserang sejumlah orang tak dikenal, Minggu dinihari, 23 November 2014. Akibatnya, kaca jendela bagian depan asrama pecah dan satu penghuninya, Charles Sinumbi, 21 tahun, ditikam pada bagian perut kanan.

“Kawan kami ditikam saat keluar melihat pelaku penyerangan,” kata Monakosari, 22 tahun, saat ditemui di asrama. Menurut dia, luka Charles cukup parah sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Faisal.

Menurut Mahasiswa Universitas 45 ini, peristiwa berawal saat sejumlah mahasiswa berkeliling memantau situasi di sekitar asrama, sekitar pukul 02.30 WITA. Pemantauan ini dilakukan karena sering terjadi pencurian di asrama dalam sebulan terakhir.

Saat memantau situasi di sekitar asrama, sejumlah mahasiswa menghentikan dua pengendara sepeda motor yang melintas di depan Asrama Papua. Para mahasiswa itu, menurut Monakosari, memukuli pengendara sepeda motor karena mereka diduga memata-matai kondisi asrama. “Saat itu, kawan yang menghentikan pengendara langsung memukul karena dalam keadaan mabuk,” kata Monakosari.

Para pengendara sepeda motor itu tak terima dipukuli dan disandera sepeda motornya. Keduanya kemudian memanggil rekan-rekannya untuk menggeruduk Asrama Papua. Mereka menghancurkan asrama dengan menggunakan badik dan batu.

Akhirnya, kedua kubu bentrok hingga aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini tiba di asrama. “Sudah sebulan kami diteror terus oleh orang tidak dikenal. Kadang dilempari batu dan dicuri barang-barang didalam, tak tahu apa salah kami,” ujar Monokosari.

Dia menceritakan, awal November lalu sejumlah penghuni asrama kehilangan tiga unit lapotop dan telepon seluler. Kemudian pada pekan kedua terjadi pencurian sepeda motor. Bahkan, menurut Monakosari, kasus pencurian ini sudah sering dilaporkan ke polisi namun tak ada respon. “Jadi kami terpaksa bergerak sendiri,” ucapnya.

Kepala Kepolisian Sektor Rappocini, Komisaris Ade Hermanto, membenarkan penyerangan itu. “Kasus ini masih kami selidiki, apa motif penyerangan dan siapa pelakunya,” kata Ade. Ade menjelaskan, petugas masih memantau wilayah di sekitar Asrama Papua untuk mengantisipasi serangan susulan.

(Tempo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *